Sampit

Kabut asap masih menyelimuti
Jeritan tangisan dan tawa belum berlalu
Rintik hujan tak menyejukan hati
Amarah bergelora membakar penjuru nadi

Penggalan kepala menghiasi pagar rumah
Kau bertanya dimana keadilan bersembunyi
Ibu dan anaknya bergelombang mengungsi
Membawa air mata yang telah lama ongering

Kau angkat kepalan tangan menghalau matahari
Wajah mengadah menantang cakrawala
Dan kau pun berteriak
Hentikan!

Kabut asap masih menyelimuti
Jeritan tangisan dan tawa belum berlalu
Rintik hujan tak menyejukan hati
Amarah bergelora membakar penjuru nadi

Genderang perang memekakan telinga
Nafas kepedihan tertoreh disetiap media
Habis bunga kau selip di hati nya
Langkah mu terhenti, terbunuh atau membunuh!

Kau angkat kepalan tangan menghalau matahari
Wajah mengadah menantang cakrawala
Dan kau pun berteriak
Hentikan!

Kau angkat kepalan tangan menghalau matahari
Wajah mengadah menantang cakrawala
Dan kau pun berteriak
Hentikan!